Saturday 1 August 2015

puisi cuek



Malam gelap

Malam enggan tampakan rembulan
Titik bintang tak tunjukan keindahan
Mengaku nyaman tanpa hiasan
Maklum tutupi semua kenyataan


Hati terpuruk kaku dengan mas lalu
Bias tutupi semua kenangan itu
Malam gelisah dengan semua  pristiwa
Jangka rotasi yng tak berujung dewasa

Detak jantung terus ber-runtun
Sudahi semua pristiwa cinta
Kini kau harus menyadarinya
Potongan pasta sudah di depan mata


Ikatan kita

Kekurangan mu adalah terlalu sempurna
Bait bait cinta mengutar jiwa mu di dada
Uluran tangan mu membasahi perasaan indah
Jentikan jarimu persetujuan yang bermakna

Aku cinta pada pandangan pertama
Dan berharap kau selalu ada di akhir nyawa
Ikatan yang kokoh tetap kulapisi tambang tambang asmara
Hingga dilema tak goyahkan hubungan kita

Jika romeo dan  juliet masih ada
Mereka kan menyetuji sajak ini
Jika valentin hari raya cinta
Maka hari hari kita teristimewa

Air pun kan menghempas seluruh dahaga
Mereka kan bicara jernih ku tak sejernih cinta mu
Bening ku tak sebening ikatan mu
Dan aliran ku ta selancar hubungan  mu


Cuek

tumpah limpahan tinta.
 tak sadarkan hati  jelita.
tentang jalan ku menuju ia.
 tak sadar dengan cinta.
dan taksadar gumam isyarat setia.

abaikan bongkahan batu ini.
Yang begitu kokoh  menahan disini.
dikala dingin dan panas menerjam.
dia terdiam semalam.
terus seperti itu untuk memperhatikan mu
yang jarang menyapa salam

mungkin sedikit demi sedikit mati.
namun mati blum tentu hilang.
bau bangkainya pun kan menyelinap
hingga kau tau. ada cinta yg pernah hidup

katakan. lantang katakan.
kau enggan berpolitik di hati yg kelam.
berhenti berpidato. dan silahkan tenggelam
kepalan begitu keras dan tak ter arah.
nafas menderu deru. hal baru.
semua itu tak bermutu.
plajari dgn seksama .
maaf yg begitu mengharapi-nya

No comments:

Post a Comment