Rasa diragukan itu sangat menyakitkan, gak hanya batin yang berkata, fisik pun meng-iya-kan semua pernyataan. gue mampu berpura-pura bahagia, memberikan senyuman yang begitu dekat dengan keikhlasan, semata-mata membuat orang di sekeliling gue, senang atas adanya gue ditengah-tengah mereka. gue selalu berusaha ada, ketika kesedihan melanda ke seluruh orang yang gue sayang. karna menurut gue orang yang ada di sekitar gue lah, yang akan terus ada, di saat gue butuh semangat dan dukungnan. ya walaupun beberapa ga semua orang ada di saat gue membutuhkan mereka. teman, sahabat, dan keluarga adalah aspek kesatuan yang gak boleh dipisahkan. mereka lah yang harus diprioritaskan. karena mereka, gue udah sejauh ini melangkah. lain halnya perasaan, gue gak pernah main main atas cinta. gue ga bisa berpura-pura suka untuk hal yang tak terduga. jika suka katakan suka, jika tak suka gue gak pernah mencoba berbohong terhadap mereka. kadang sukar untuk diterima semua ketulusan gue, kadang ragu meraja lela ketika orang yang gue suka melihat kedekatan gue terhadap wanita-wanita lain disisi gue. banyak hal yang ingin gue ceritakan. tapi sayang nya semua penjelasan ga akan mewakili semua perasaan, percayalah gue suka sama lu ga main-main, karna lu adalah mahkluk tuhan yang begitu sempurna di mata gue dan lu ga patut untuk dipermainkan.
Kehidupan terus berputar kadang kita di atas, kadang kita di bawah, dan terkadang pula kita ditengah, yap ditengah-tengah hubungan orang lain. ga sadar namun nyata cerita itu menghampiri saat SMA. gue punya sahabat yang saling suka, itu rasanya perang dunia ketiga, ketika mereka mengikat tali cinta, mereka lupa ada gue di saat mereka membutuhkan gue. yasudah lah gue anggap mereka sudah tiada. di telan bumi dan semacamnya. tapi entah kenapa ketika hubungan mereka kisruh mereka seakan hadir kembali mewarnai kehidupan gue. ah tai kenapa gue dibawa bawa. mereka saling mencari pembelaan dan gue disuruh milih dia atau dia yang benar. hei-hei ini hubungan kalian urus ajah sendiri. laki-lakinya curhat atas ke egoisan perempuan nya. dan perempuan nya curhat atas kebohongan laki-lakinya. ya mungkin mereka sahabat gue. tapi gue ga mau urus. keseringan curhat, perempuan-nya malah nanem perasaan ke gue. eh eh gue cuman temen yah ga lebih. dan yang parahnya laki-lakinya beranggapan gue mau ngambil pujaan hati dari genggamannya. holy shit!!! mau maki-maki, gue ga punya hak atas perbuatan itu. mau marah, gue yang salah udah terlanjur jadi jembatan diantara mereka. intinya tegas gue katakan kesahabat gue yang laki-laki. gue ga akan pernah mau berbuat curang untuk tindakan "perasaan". lu sahabat gue dan gue ga segampang itu suka sama perempuan apalagi itu orang yang lu sayang. gue hanya jembatan loh! bukan orang ketiga. gue ga peduli kalian bubaran atau engga. dan gue harap kalian jangan menghilang yah, terus jadi sahabat gue.
Dipermainkan perasaan, di koyak-koyak oleh harapan dan hasilnya hilang ditelan kenangan. gue pernah berjuang demi perasaan. manis,asem,asin gue rasakan menjadi paduan rasa yang tak akan terlupakan. masa pengejaran gue pun ga singkat, dua tahun lumayan berat. dia mengajari gue untuk bersabar, dia ga pernah nyuruh gue jauhin dia. dia selalu nerima pernyataan gue terhadap rasa suka. seketika ia berkata alangkah baiknya sekolah itu untuk menuntut ilmu bukan mencari hati untuk ber-asmara. itu hanya membuang waktu sayang-sayang bayaran spp cuman buat pacaran. timbul lah semangat belajar gue saat itu. dan ga peduli dengan wanita lain. suatu ketika gue melihat orang menelan lagi ludahnya yang udah jatuh ketanah. iyap dia menerima cinta seseorang dan yang tidak meng-enak-annya lagi cowo itu tak lebih dari gue, dari segi pintar, postur tubuh dan ketampanan hahaha, kalo tampan dia lebih tampan dari gue -_-. entah mungkin karna gue selalu berpakaian kampung dan males dalam kerapihan. gue jadi terlihat buruk di matanya. yah gue cuman bisa bilang selamat atas hubungan kalian. tapi gue masih kesel dan ga terima atas sombongnya ketika dia menatap gue sambil menggandeng tangan lu. fuck you dia ga pernah tau bagaimana gue berjuang buat lu. dia ga tau seberapa tulus hati gue buat lu. tapi yaudah gue cuma bisa ikhlas nanggung semua penyesalan. setelah kejadian itu gue mulai belajar untuk hati-hati suka ke perempuan. belajar bagaimana berpakaian rapih. dan belajar bagaimana nahan rasa sakitnya untuk terima kemunafikan yang diciptakan.
warna-warni perasan selalu berubah-ubah kadang datang dengan sedikit cinta karena mereka berniat jadikan gue selingan mereka. kadang datang dengan penuh rasa sayang yang meluap. sayangnya gue ga semudah itu bales rasa sayang karena perasaan ga bisa di permainkan.
"maaf yah adik mungkin kamu bakalan ketemu laki laki lain yang lebih baik dari kaka".
pesan gue terhadap wanita cantik. yang sekarang masih duduk di bangku SMA kelas 2. yah bukan menolak cinta cuman sebagai laki-laki gue ga boleh nerima cinta yang datang tiba-tiba dengan mudah. jatuhnya gue kasian dan lebih lagi mungkin ajah gue akan ninggalin dia dengan mudah. karna hal yang di dapat dengan mudah ya mungkin akan lebih mudah pula untuk d lepaskan. dan alhamdulillah dia ngerti dan menjadi wanita yang lebih ceria dari sebelumnya. dia ga kecewa, cuman dia sedikit menjauhi gue. haha ya ga papa sih setidaknya gue ga mainin dia dan pura-pura suka. yang jelas gue akan ngejar perempuan yang bener-bener gue suka. jika harus nunggu gue akan nunggu. tapi jika hati nya di renggut sama orang lain. ya mau ga mau gue harus ngelupain . tapi gue percaya dari semua yang gue pertahanin itu ada hikmahnya. mungkin gue bisa suskses dalam perjuangan ini tapi jika engga brarti gue balajar hal baru. mudah yah hidup. ya memang harus di bikin mudah. jangan sampai kita mati dalam penyesalan. I love you .
No comments:
Post a Comment