Wednesday, 20 January 2016

Mengenal Perasaan 7 (komitment)

     Sudah sepatutnya manusia memiliki rasa cukup. rasa ingin berhenti menuntut, berhenti membicarakan kesempurnaan. Ke-egoisan menjadikan "manusiawi" sebagai kambing hitam. sampah ditelaga yang mewah. upil di hidung angelina jolie. Gak penting!! namun tetep menawan. meninggalkan seseorang tanpa dosa, dengan gagah berani dan lantang mengatakan "manusiawi",
ya manusiawi lah semua orang mencari yang terbaik. ya manusiawi lah pasti ada rasa bosan jika sudah berjalan dengan waktu yang lama, ya manusiawi lah masa manusiawaw. macem macem alasan yang gue sendiri berfikir itu hanya ke-egoisan kalian ajah. hal yang buruk yang di lakukan oleh orang banyak bukan dari serangkaian kegiatan kebiasaan manusia. cam kan itu nak! gunta ganti pacar seperti binatang kawin di trotoar jalan. entah kucing kampung atau kucing elegan. enatah miskin atau kaya raya sekalipun. itu hanya alasan yang tak mampu menjaga komitmen bersama.

      malam ini gue memandang langit gelap tanpa bintang-bintang. berserah diri kepada alam untuk siapa diri ini diilhamkan. wanita-wanita banyak silih berganti menawarkan kebahagiaan dan kesetiaan. datang dengan kebohongan ada pula dengan kejujuran namun ga bisa gue terima dengan matang-matang karna kita beda kepercayaan. mencari yang pasti ajah susah apalagi mencari yang dinanti. yang sempurna. yang indah sikapnya hingga nyaman di hari tua. huft banyak tuntututan banyak pula kekecewaan. gue sendiri ga bisa banyak minta ini itu gue berharap ketemu sama wanita yang gue sayang dan dia juga sayang sama gue. ya ga munafik sebagai laki-laki entah kenapa gue selalu suka sama wanita yang cantik. dan cantiknya tuh seperti selera pria tampan pada umumnya. ini gila tapi gue akuin kenyataannya seperti ini, ga bisa di ganggu gugat. kata "sayang" dari mulut gue mahal adanya, selektif wanita gue begitu berat, sekali memilih wanita gue pastikan ga ada kecacatan dalam pilihan. dia cantik, hebat, setia, dan ga gampangan.

     akhirnya gue menemukan bunga di tengah rumput-rumput liar di sekitar kampus. begitu menawan dan berwarna dari kejauhan. indahnya dia sampai membutakan gue pada sekitarnya, iya ga bisa di bandingin juga dengan yang lain. karena mereka  rumput liar yang sama, datang tanpa permisi lalu layu dengan sendirinya. sudah cukup dengan pencarian yang sempurna. sudah cukup berharap hal yang lebih baik. gue sayang banget sama lu. biar waktu kan menjawabnya. gue yang berubah atau elu yang lari dengan yang lebih indah. semua yang gue butuhkan udah ada didiri elu. dari sikap yang cuek namun tetap peduli. mudah buat gue tertawa. dan ngerti kalo gue lagi sibuk. apalagi saat elu ga mau ngerepotin siapapun. mandiri banget gila. elu ga perna mau menciptakan hubungan sepesial di antara kita. pertemanan dengan gue yang lu harapkan. awalnya gue berfikir kalo cinta gue bertepuk sebelah tangan eh ternyata prasaan lu sama. kini gue ngerti pentingnya komitmen di bandingkan hubungan. gue tau suatu hubungan buat lu troma setelah apa yang di lakukan mantan lu yang berjuang buat lu tapi pergi dengan perselingkuhan. biarin lah kita temenan rasa pacaran. dari pada pacaran rasa temenan. sempet kesel ketika elu sama-samain gue dengan orang yang pernah hadir di hidup lu. yang gampang bilang sayang dan akhirnya ninggalin lu tanpa dosa nyisain luka sampe lu benci atas suatu hubungan. ga kok gue akan selalu stay kok buat lu . gue ga akan nyerah ngejaga hati ini agar tetap menyala untuk nama lu ka. biar semua keraguan lu. ketidak percayaan lu. dan kekurangan gue perlahan lahan gue perbaiki. tunggu kemapanan gue dan saat gue siap gue akan bicara sama orang tua lu. untuk keseriusan hubungan yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment