Thursday 27 December 2018

Cita-Cita Adalah Fana

         Malam di pinggir Jalan Cirendeu dekat Lapangan Terbang Pondok Cabe, gua menulis blog ini sambil tiduran, menatap plafon, melihat cicak sedang menunggu serangga hinggap di Lampu, ber-alaskan terpal bekas acara, entah acara apa gausah kita bahas yah, ga penting!!!. Gua tiduran di depan warung yang sudah tutup sejak jam 5 sore, posisinya  persis sebelah Warqof (Red: Warkop Milik Bachrul & Dika).

Banyak motor lalu lalang di jalan. kalo di rumah mungkin motor ga bisa lalu lalang, bisanya, lalang lalu (apaansih njing!). Motor yang melewati jalan ini pun beraneka ragam. Ada motor yang penuh sopan santun:



"permisi mas"



ada juga motor yang kenceng banget  'ga punya tatak rama' bising dengan kenalpot bobokan, gua sumpahin tuh abang-abangnya pas mati ga dikubur tapi digeber. 

Problematika nongkrong deket jalan ya memang begitu, susah untuk fokus. Lagi ngobrolin 'motor', trus ada tukang somay lewat eh obrolan malah pindah ke topik 'motornya tukang somay'. Lagi fokus nulis blog tentang anak muda,  lalu ada ondel ondel ngamen lewat sini, eh tulisan malah lari ke topik 'budaya betawi - yang sudah dilupakan oleh anak muda jaman sekarang'. Gua sebetulnya berat buat nulis di tempat yang bising. Karna gua mau minjem buku sama bahrul dan rasa mager yang padet gua pun menghentikan usaha gua untuk pergi ke tempat lain . Jadi gua nulis di sini deh.


        Sebelumnya gua mau nulis di MCD Gaplek Pamulang. Lepas parkir motor lalu masuk memesan minuma beserta es krim MC Flurry dan gua memilih tempat yang kosong untuk relaksasi agar gua nyaman menulis blog dengan hikmat. Saat mau membuka HP untuk menulis,ada adik kelas gua datang. Dengan gaya sok asik dia mulai ngajak ngobrol gua. seakan kita adalah kerabat yang begitu dekat. Mungkin karna didikan MLM yang pernah dia geluti dulu, jadi sistem marketing (tingkah seles) yang ada dipikiran dia ter-aplikasi dengan baik, otomatis terprogram saat berbicara kepada seluruh orang yang dia temui. Gua dikatain sombong padahal gua ga pernah berurusan sama dia, saat SMA mau itu acara atau bisnis. Seperti public figure pada umumnya, gua bersikap being humble menutupi rasa kesal. Lebih lagi dmm dia minta follow IG nya dengan bahasa yang begitu apik

"kak sebetulnya kita pernah temenan loh di IG . cuman kaka unfol aku, sombong banget dah kaka"

karna gua kesel dengan makian 'sombong' tanpa pikir panjang gua follow dia. Jujur gua ga pernah unfol orang yang gua kenal. Setelah gua follow dia, gua baru sadar tombol biru yang ada di IGnya bertuliskan 'follow' bukan 'follow back' ternyata dia tidak memfollow aku loh. rasa kesal gua memuncak seblum dia menilai gua pemarah, gua memilih untuk kluar dari MCD itu dan memilih warkop ini untum menulis. walaupun di sini ramai dengan orang nongkrong, gua tetep ngerasa tenang, karna mereka sibuk main game. Wahai adik kelas ku apabila dirimu membaca artikel ini first of All 



"please don't disturb my privacy"

"don't act like we are close friend!"

"and I really hate for people say 'arrogant' to me!!!"

Jujur gua risih sama orang yang ga pernah ngobrol sebelumnya sama gua namun tiba tiba ngatain gua 'sombong'. Kalo lu temen deket gua, seperti teman kelas saat gua menuntut ilmu, temen komunitas, temen bisnis, temen majelis, teman acara, atau  dulu lu sering gua utangin  saat gua miskin dan lu sering ngasih nyontek ke gua saat Ujian dan saat PR mau dikumpulin. atau temen nongkrong lah. Lalu sikap gua brubah ke elu, baru lu boleh ngatain!

"si jupri sombong banget sekarang" 

Kalau sekedar ingin dekat boleh, tapi buat lah gua nyaman okeys! gua mau kok ngobrol tentukan waktu dan tempat, jangan tiba tiba lomapat ke hadapan gua saat gua ingin menyendiri.


         Oke kita bahas tentang cita cita. Pertanyaan yang sangat bulshit pernah gua denger saat gua menginjak di bangku TK. ga sopan ye gua, masih kecil udah bediri di bangku. okeys lanjut! guru TK pasti pernah bertanya 

"Ayo ade nanti udah gede mau jadi apa"


ada yang bilang jadi polisi, dokter, insinyur ada juga yg mau jadi presiden. Kalo gua inget inget lagi goblok banget tuh bocah. Enteng banget gitu ngucapin profesi yang begitu berat. Kita masih kecil tuh ga tau, kalo guru tersebut memiki cita-cita yg tinggi juga, tapi keadaanya menjerumuskan dia menjadi guru TK entah karna ekonomi yang tidak mendukung atau kinerja otaknya yang tidak mengizinkan Ia menju profesi yg lebih unggul.


           Yang mau jadi polisi. Mereka tuh ga tau kalo masuk polisi susah harus dipukulin dulu, blom lagi bayarnnya yang mahal (denger-denger perlu sogok sana-sini) dan bila sudah menjadi polisi maka kamu pun menjadi manusi yang dibenci oleh masyarakat luas. dua temen gua motornya ilang lapor polisi, gua tegas menjadi Jubir (Juru bicara) disana:

"Pak ini kejadian yang serius motor sering ilang disana"

"Hem £&#-#-#(#(#()@" polisi bertanya kronologi dan pertanyaan formal lainnya.



"Iya pak dan dua motor ilang disana lalu banyak dari teman lapor ke saya bahwa 3 krabatnya juga pernah kehilangan motor disana"

"Emang ga ada cctv"


"Nah itu pak kata pemilik kostannya . ga punya duit. astagfirullah itu yang ngekost banyak ada 15 pintu. itu bukan pintu doang loh pak. itu pintu beserta ruangannya. yang ngekost tuh bayar pake uang pak bukan pake hafalan." berharap polisinya curiga terhadap pemilik kostan.


"Oh kalo gitu coba ajah ngeronda atau sewa satpam"

dalam hati gua hemm malah lari kemana mana topiknya. Sepertinya polisi tersebut memang sengaja tidak mengikuti alur cerita gua.



"Pak ini kejadian yang serius pak. motor sering ilang disana"
"Iya saya tau. Tapi ya mau bagaimana lagi ilang ya ilang. Asal kamu tau mas, laporan kehilangan motor disini, hampir setiap hari"


Saat itu pula gua diam dan tertegun heran, detak jantung berhenti sepersekian detik, karna kaget kok bisa polisi ini bicara "hampir setiap hari motor hilang didaerah sini" lalu kerjanya apa polisi disana?. Sedih campur kecewa, gua kekantor polisi berharap mendapat banyak jawaban dan tindakan yang baik dan hasilnya nihil. yang dulunya gua pandang super hero, pahlawan  ternyata hanya orang biasa yang berseragam sudah cukup itu saja. Saat gua diam, gua berfikir kembali setiap kasus penangkapan maling belum  pernah gua denger polisi menangkap maling langsung. keseringan warga menangkap maling lalu polisi mengangkutnya ke kantor. Dan yang janggal adalah setiap maling yang dipukul warga, blum sampai meninggal, polisi sudah datang. Seperti pahlawan melerai amuk masa. Bahkan kerap kali polisi datang lebih awal sebelum maling diamuk masa. Biar kalian yang menyimpulkanya.


Tapi ga semua polisi buruk ada juga kok yang baik contohnya tetangga gua ada dua polisi yang selalu sholat lima waktu, wajahnya selalu berbinar saat gua sholat jamaah dan selalu ramah pada orang sekitar. Kalo ada masalah didaerah rumah gua, salah satu dari mereka menyelesaikan masalah tersebut dengan hikmat.



      Cita cita berikutnya dokter. Kalian shobat miskin, gua beri tau pada kalian! Jadi dokter tuh ga mudah. Harus kuat pikiran dan isi kantong. Mungkin buat yang miskin bisa jual ginjal, tapi masa mau jadi dokter 'orang yang  mengobati'  harus sakit. Apa lagi untuk menjadi dokter harus pinter, udah pinter pun harus ngeluarin duit puluhan juta. Ya kalo Antum kaya banget, sampe bisa iseng ke Alfamaret lalu Ente langsung beli toko tersebut beserta isi-isinya, nah kalo gitu boleh dah antum menjadi dokter. Bayar kuliah dan sogok sana sini untuk nilai dan persyaratan lainya. 

"emba beli ini"

"beli apa ya mas"

"beli Alfamart ini sama emba kasir, parkiran dan jensetnya"

"astagfirullah" pak eRTe kaget dan nengok 

"oh iya sekalian saya beli juga pak eRTenya"


Jadi dokter tuh susahnya ga sampe situ, dokter pun dinilai jelek sama orang banyak dan ga balik modal juga, uang yang dikluarkan saat menganyam pendidikan ga berbanding lurus dengan penghasilan saat jadi dokter. makanya banyan usaha medikal yang ditutupi oleh khalayak umum.

seperti obat-obatan yang beredar walaupun hanya vitamin dan anti biotik tapi hal itu bisa dijual mahal. Entah lah itu hanya rumor biasa atau bukan. Jujur dalam hatiku yang terdalam tidak ingin menjelekan instansi mana pun. namun harus gua ceritakan! gua pernah mendapatkan perlakuan dokter yang 'nyari duit'. 



      Pada tahun 2011 silam, gua mengendari motor dengan kecepatan penuh dan tabrakan di tikungan jalan pondok cabe, hasilnya tiga jemari gua tulangnya patah, lalu darahnya mengalir indah kesamudra. Kaki gua ga bisa diselamatkan sobekanya lebar. Ga pikir panjang, gua dibawa ke ugd Rumah Sakit Gaplek au nama rumah sakitnya apa? lupa gua. Trus kaki gua dironsen.  Asik difoto-foto gitu kaki gua, macam selebritis. kelar dironsen (rongen) dipaparin tuh foto kaki gua wih ganteng juga kaki gua dokternya bilang 



" ini patah dan kondisinya sangat memperihatinkan harus dioprasi penanaman pen agar pembulu darah tidak terhenti. perkiraan mas jupri harus menyediakan 15 juta untuk tindakan"


saat itu gua nangis "mahal amat setara motor metik baru"

Tapi Tuhan punya cara tersendiri untuk bersikap adil. Alhamdullah disana ada dokter juga kenalan abang gua. Kaki gua diurus dan 'hap' bimsalabim kaki gua ga separah apa yang di bicarakan si dokter jahat tadi. dia cuman bilang:



"ini di jait ajah trus bli obat penyembuh luka (lumayan mahal) setelah lukanya tertutup jupri langsung ke haji naim buat urut"

So buat temen temen jaga kesehatan kalo ga punya link dokter, mending anda melakukan pola hidup sehat agar keuangan kalian mengalir dengan  hemat.

well jadi dokter tuh ga mudah, seperti temen gua, dia dokter di THT  dia sering menindak orang yang sakit  dengan bayaran yang sangat kecil bahkan ga pantas buat dokter Rp 8000,- per tindakan. kalah sama tukang cukur pinggir jalan. Pasti kalian tau dong sebabnya apa? yaaap BPJS kesejahteraan Rakyat tapi dokter tertusuk. entah itu yang diceritkan temen gua, karna menurut dia mengobati adalah pesyen jadi dia dengan senang hati mengobati orang. 

Dokter dan Polisi adalah profesi yang mulia mungkin ada yang membencinya, tapi percayalah ga semua dari mereka jahat.



      Ada juga cita cita 'Insinyur' contohnya tuh membangun sesuatu seperti tekhnik sipil, arsitek, dan sebagainya. gua ga begitu mengerti profesi ini, dulu gua mau jadi arsitek karna gua suka gambar, sayangnya gua bandel di SMA, gua dipaksa masuk kelas IPS, kalian tau gua bandel karena apa? hehe gua selalu buat kelas tidak hikmat saat KBM berlangsung, gua ngelawak mulu suka banget buat orang ketawa kaya nyeletuk, ngatain guru dan temen. Cita cita itu pupus dan gua seperti mengutuk kata "cita-cita" kata kata tersebut hanyalah angan-angan  cuman bisa dikatakan tanpa ada kepastian.

      Lalu ada tekhnik sipil mungkin ini profesi paling asik karna sangat dibutuhkan banyak pihak. Susah juga sih untuk mencapai profesi ini namun tidak sesulit menjadi polisi dokter bahkan presiden.

Tapi jadi insinyur ini harus sikut sana sikut sini, seperti jalan tol. Tau ga sih kalian? tender pembangunan mega yang megah bisa saling menjatuhkan. denger denger bisa main dukun dan juga bisa menghalalkan segala cara, agar proyek tersebut bisa didapatkan oleh salah satu pihaknya. So deep when we talk about bussines banyak tangan-tangan besi yang memiliki kuasa penuh atas kemauanya. seperti proyek flur (cor-cor an) jalan Tol atau bangunan Tinggi seperti gedung-gedung di Ibukota.



Mereka yang mengusung pembangunan biasanya, mendata seluruh bahan bangunan yang dibutuhkan dan menghitung seluruh biaya untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Tapi saat proses pembangunan tidak seperti apa yang direncanakan contohnya jalan raya  ketebalan cor bisa lebih tipis dari apa yang di-data dan lebar jalan lebih pendek 5-10cm bahkan lebih. sedikit sih yang dikurang tapi kalo dikali panjangnya perjalanan bisa sampai  puluhan kilo meter!! uuuuang uang uang. Kalo kata Tuan Crab:


"uang lebih manis dari pada madu"


banyak sisi gelap yang gua ga tau. tapi ga semuanya curang kok, insinyur yang baik masih banyak kok seperti perencanaan rumah susun untuk warga miskin, ada juga pembangunan tempat ibadah, pembangunan rumah yang terkena bencana. percaya lah  mereka merencanakan pembangunan pasti dengan penuh keikhlasan so buat temen temen yang bercita cita menjadi insinyur sok atuh kejar lah.

dan cita cita yang paling gua sebel ketika kluar dari mulut anak kecil "mau jadi presiden" weeet hey bocah kau tau mereka yang jadi presiden ga pernah punya cita cita jadi presiden. Siapa sangka seorang tukang kayu, punya toko mebel bisa jadi presiden. Ya mungkin ajah buat temen-temen yang dulunya mau jadi presiden sekarang hanya jadi pendekar bermotor berjubah hijau hitam, who boddy knows?. Buat gua politik begitu gelap. sampai abang gua yang masuk PKS bilang:

"ga ada kebaikan dalam politik jup"

"kami pun sadar kami ga sepenuhnya bener"

"tapi adanya kami untuk menahan politik yang gelap, agar tidak ditangan orang orang yang jauh lebih  gelap"



Politik kampus gua contohnya. dua organisasi saling timpuk batu demi mencari kebenaran. Aku tuh sedih tau gak? yang berdarah darah itu bocah yang umurnya jauh lebih belia dari  gua. Terlebih lagi dua organisasi ini sama sama islam. islam mengajarkan kedamaian, islam mengajarkan hindari perdebatan, islam dibawakan oleh nabi muhammad untuk mencari kemaslahatan manusia, islam itu adalah ajaran yang baik, ajaran yang membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang indah ini. At least lebih baik dari pada zamannya abu lahab. sama-sama anak uin, sama sama kaum terpelajar tapi lempar bangku, lempar batu huft. maaf kalo gua ga begitu tau politik, gua lebih tau nilai kemanusiaan ketimbang tahta fana seperti yang kalian rebutkan. 

Ada motor mogok, gua stutin 
Ada orang sakit, gua jenguk. 
Ada orang wafat, gua yasinin gua ikut nyelayat dan mendoakan, 
Ada orang yang butuh, gua bantu. 

Manusia makhluk sosial maka ber-baik lah kepada sesama dan bersosialisasi dengan tulus. Mereka yang jadi presiden mungkin kental dengan politik tapi track record presiden terdahulu, tidak terlihat mengejar posisi itu mereka menggeluti apa yang dia suka apa yang mereka rasa penting.  maka kemuliyaan mereka lah yang membawa mereka ke tahta nomor satu se-Indonesia. Kalian bisa kok jadi presiden tapi cuman punya kesempatan 

1 banding jutaan orang.  Jadi adik-adik gausah berharap lebih. cari cita cita lain sanah.

          Dan semua profesi yang gua ucapkan. Semua kata kata anak TK yang gua omongin adalah omongan gua saat gua umur 5 tahun di TK Cahaya Agung Reni Jaya Pamulang. Dulu gua sering pakai baju polisi karna gua suka Jacky Chan di Filem Polis Story 'seorang pahlawan hongkong di kala itu'. Pengen Jadi dokter karna pengen ngobatin orang yang gua sayang. Pengen jadi Arsitek biar bisa kaya ayah, bangun rumah bagus. Ayah gua ga punya ilmu tentang arsitek sih tapi bisa gambar rumah dengan ditel dan rumah kami kecil tapi bangunan rumah kami bagus dan terlihat megah walau itu cuman satu rumah. Dan yang terakhir gua pengen jadi Presiden. cita cita ini pure bukan karna gua mau jadi presiden tapi karna gua ga suka ngeliat temen gua bercita cita jadi presiden. ga terima ajah kalo dia jadi presiden. dia nakal dan jarang masuk. Ga pantes jadi presiden. Tanpa sadar gua sudah ber-politik saat gua menduduki bangku TK.
sekarang aku jadi stand up komedian dan saat ini sedang menertawai bodohnya cita cita ku yang dulu.

No comments:

Post a Comment