Saturday 31 August 2019

chapter 2

(Pembersihan Keluarga)

18 tahun Sebelumnya.

sore hari hujan deras membasahi seluruh daerah jakarta. pondok indah pun tidak terkecuali. serbuan air yang menghantam tanah pun mulai gemerincik berisik, seperti menutup telinga semua orang. aliran air sangat deras, namun ada yang berbeda dikala itu. Air yang mengalir keluar dari rumah kediaman Osdi Aprilio. dia mengalir air hujan dan darah. Berdiri seorang body guard menjaga agar orang luar tidak mengetahui pembantaian yang terjadi dilam rumah tersebut.

Tukang sayur yang biasa berjualan di komplek megah itu pun heran melihat keadaan rumah osdi aprilio

“Wah pak rame betul”

Seorang bodyguard dengan pakaian taktis. Berwajah garang berkumis tebal beranting 3 di telinga sebelah kiri tersenyum. Membuka kaca mata hitamnya.

“Iya pertemuan bos pak.. wah hujan deres seperti ini bapak masih mau berjualan sayur ya pak”

“Iya pak ini mau pulang. oh iya biasanya ibu beli sayur jam segini"

"iya ini acara penting pak, makanya mungkin ibu sudah belanja malam tadi"

"oh oke deh pak iya saya pulang dulu. salam ke ibu"

"baik pak" lalu bodyguard itu pun memasang kacamatanya.

sebelum jauh dari rumah tersebut tukang sayur melihat detile aliran air hujan yang tercampur darah. karna bodyguard seperti memperhatikan bapak tukang sayur. pak tukang sayur pun menganggug kepada bodyguard tsb. dan body guard itu tersenyum dan menganggug karna tak sadar akan kecurigaan tukang sayur tersebut

keadaan dalam rumah pun

Satpam yang biasa menjaga depan gerbang kini tak bernyawa lagi. kepalanya berbaring dimejanya. dan Matanya mlotot dengan pisau belati yang menancap dilehernya.

body guard berjaga diteras satu, di garasi satu dan dua di ruang tamu dua.

tepat diruang tamu terdapat bapak muda berkaus oblong ber celana pendek dan istrinya dengan berpakaian daster sedang duduk tangan terikat dilantai. disampingnya  seorang perempuan dengan jubah hitam dan kaca mata hitam sibuk mengikat tali agar tidak mudah lepas.

seorang berkacamata hitam. berbadan gumpal menghisap roko berfilter.

"sudah lah berikan saja semua aset yang bapak punya"

"bajingan kau chandra. bisa bisa nya kau melakukan hal sepicik ini. saya baru saja merintis bisnis ini candra! knapa kau serakah sekali"

"bukan serakah osdi, tapi kau terlalu cepat menganyam bisnismu itu di ibukota. banyak yang geram atas kesuksesan mu"

"haha lucu sekali bisnis disini. sampai bawa 4 bodyguard. satpam pun sampai dibunuh. tapi percayala candra. kau tak akan dapat sepersen phn dari aset yang saya miliki"

"tapi saya sudah mendapatkan semua sertifikat rumah, kantor dan saham saham lainya. semua bisa di urus "

"haha kau kalah dan kau tak bisa berkutik candra. karna semua aset bukan atas nama saya tapi atas nama......."

teepp

belum pak osdi menyelesaikan kalimatnya. pluru sudah menancap dikepalanya. dengan hand gun ya g terpasang slongsong alat peredam.

"whuuh kluarga Aprilio penuh dengan teka teki. saya kira"

"kurang ajar kau laknaaaat"

istri dari osdi aprilio pun menangis histeris

"hey lina cantik. knapa kau begitu menawan saat menangis." lalu bapak berbadan gumpal  itu mengelap air matanya.

"knapa kau bunuh suami ku. "

"bertele tele dia. yasudah saya harap kau tak bertele tele. bagai mana caranya saya mendapatkan semua aset osdi aprilio"

"kami memiliki anak. kami tau akan mati. tapi kami percaya dia akan mengalahkan semua bisnismen di ibukota. termasuk kau"

TEEEPPPT peluru melesat cepat menuju kepala lina

"hey kenapa kau tembak dia bodoh" bapak gumpal itu berteriak pada wanita berkacamata hitam itu

"ya saya menembaknya karna dia mencoba menggoda mu. dia meminta anak?"

"astaga bodoh. istri tolol. dia orang trakhir yang tau aset penting yang saya butuh kan. hah "

paak gumpal itu berdiri

pistol itu menuju ke kepala bapak candra.

"hey kau mau membunuh saya?"

"jangan perna memaki ku bodoh"

" iya sayang maaf. turunkan pistolmu "

bapak itu pun menyuruh para bodyguardnya

" semuanya  cepat cari apapun yang mengenai surat menyurat. sertivikat dan lain sebagainya kumpulkan "

semua bodyguard mengacak acak se isi rumah. tanpa mencuri perhiasan dan kendaraan. mereka hanya mengambil surat dan data data. beserta leptop.

*ttuuuut tuuut *

telpon polsek setempat pun berdering

"pak terjadi perampokan dirumah osdi"

"ouh sudah kelar pak candra, oprasinya?"

"hah biasa lah susah sekali bisnis sekarang. di todong dia malah minta di bunuh. uang sudah ku transfer yah pak bondan"

"siap nanti saya kabarkan ke media bahwa ini adalah prampokan biasa"

"okeh kalo gitu."

tuut tiut

tak lama mobil pak candra bergegas. polisi pun mulai berdatangan dirumah pak osdi

*televisi menyala-penyiaran berita*

"terjadi perampokan dan pembunuhan masal di bekediaman keluarga - OA. “

tukang sayur itu pun shock. dan menjatuhkan remot

Gleetaakk

"ada apa pak ?"

"rumah bu lina kerampokan"

"bu lina siapa pah."

"itu loh yang sering beli sayur bapak di komplek A1. kediaman osdi aprilio"

"yaudah la pak namanya juga bisnismen kita mah ga paham. hih jadi orang kaya ngeri juga"

"hah jadi miskin juga cape bu"

"ya tapi kan pak. kalo semua kebutuhan tercukupi mah aman atuh pak. kaya kita Alhamdulillah untuk makan ada"

"hehe iya tinggaal masak sayur ya bu"

"trus ga jualan deh "

kedua pasngan sederhana pun tertawa. tak lama suara isak tangis bayi meronta

*oooweee owee*

"hem pak. budi bangun."

"yah klonin sana"

"susunyaa susu"

"lah di tete"

"hih biar ada nutrisinya pak!! susu formula!"

"yaudah besok deh"

dan pak tukang sayur pun masih kepikiran mendalam, soal perampokan dan bodyguard yang mencurigakan.

No comments:

Post a Comment